Senin, 26 September 2011

rekayasa hati

Pagi itu , waktu semua orang memperhatikan sudut itu dan aku tersentak seketika beberapa orang mengerumi sudut itu karena seorang wanita tergeletak lemas menahan penyakitnya , aku hanya bisa memperhatikan sudut itu tanpa mengerakkan satu bola mata pun  , aku ingin sekali datang tergesa-gesa kesana seperti dia yang begitu heboh menghampiri sudut itu , namun aku masih saja terlihat bodoh dengan tampang polos ku menatap kosong sudut itu sedangkan mereka telah sibuk mencari kursi roda ataupun mengangkatnya dan menyelematkannya ke tim medis yang telah handal untuk menanganinya . Aku tidak tahu apa yang ada dalam pikiranku saat itu . Akhirnya lamunanku terbangun dan langsung menanyakan "apa yang sedang terjadi" .Tersirat tatapan ku langsung mencari pria itu , ternyata ia telah ikut andil untuk peduli pada wanita yang umurnya telah ditakdirkan itu , perasaan ku bercampur aduk , tidak tahu apa yang sebenarnya terlintas dan merasuki jiwa dan hati kecil ku , semua serasa buram dan penuh kedengkian hanya karena sebuah kepedulian semu yang aku tidak tahu itu tulus atau tidak . Yang aku tahu , hatiku benar-benar membara dan seperti butuh Tuhan untuk memelukku . Namun aku sadar posisi ku sama seperti wanita yang sakit yang butuh belain kasih dari seseorang yang begitu peduli akan kesembuhannya , tidak seperti aku , dibandingkan dia , aku memang tidak pantas untuk membicarakan sesuatu disaat dia berduka apalagi memikirkan apa yang terjadi di tempat tim medis itu .
Ketika semuanya telah kembali , aku masih tetap mencari pria itu , dan tetap saja dia belum kembali . Aku ingin sekali ada disina biar aku di anggap wanita yang peduli seperti mereka , tapi tetap saja aku tidak bisa menyimpan mukaku disudut lain dan menampakkannnya disudut lain lagi . Seharusnya aku mengerti bahwa kami hanyalah teman dan tidak lebih dari itu ,dan rasa kecemburuanku hanyalah membuat aku hancur secara perlahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar